Waktu pertama membuat blogg ada rasa senang dihati, apalagi banyak rekan bloger yang baik hati dan begitu peduli terhadap bloggie yang baru, sehingga bertebaran aneka trik dan tips untuk memperindah blog kita.
Akhirnya keinginan untuk mempercantik blog makin menggebu gebu, hingga
tak peduli pulang kerja dan larut malam, terus menikmati aneka browsing dari google untuk mencari ilmu dari mereka yang punya keinginan besar untuk saling berbagai ilmu. Dan ini amat sesuai dengan pohon pisang yang saya idolakan, karena tidak akan mati sebelum menghasilkan yang baik untuk lingkungan.
Sebulan telah berlalu, bentuk blog nya masih belum banyak pergerakan, untuk membuat read more pada hasil postingan saja perlu waktu yang panjang-maklum belum mengerti apa itu edit html dan gaget dan lain lain.
Setelah membuka berbagai informasi tentang membuat blog akhirnya “memunculkan Read More” berhasil dengan gemilang” Alhamdulillah, terimaksih teman teman blogger yang sudi berbagi dan tidak saya sebutkan satu persatu, karena begitu banyaknya blogg yang saya buka.
Dan selanjutnya menampilkan list postingan yang bias berjalan, merubah background blogg dan akhirnya menampilkan julmah visitor pada blog kita.
Disini ada perasaan bangga dan senang. Seminggu berlalu, dua minggu, tigga minggu, kok jumlah visitor tidak banyak, malah lebih banyak editan posting yang membuat jumlah visitor bertambah he h eh
Ada rasa rendah diri juga ketika melihat perbandingan dengan yang lain, blog saya baru 43 visitor sedang yang lain sudah Ribuan bahakan ada yang lebih. Dan mulai tergambar bayangan rasa malas yang mulai memanggil manggil.
Akhirnya coba merenung sejenak, seperti pohon plamboyan.
Pon plamboyan tampak seperti mati bagi orang yang melihat pada saat pergantian musin, daunya berguguran, kering, hanya cabang. Tapi sebenarnya pohon tersebut sedang “merenung”, tampak dari luar memang seperti mati, kulitnya rusak. Tapi senarnya didalam sedang terjadi psoses pembentukan diri yang lebih baik hasil dari perenungannya.
Dan ketika tiba saatnya sang pohon yang banyak memberikan pelajaran tersebut, memunculkan bunga pertamanya dan selanjutnya dan selanjut. Dan…!! Warnanya yang sebelumnya hijau, kini setelah bangun dari perenungan telah berganti dengan aneka warna yang indah dipandang mata. Itulah hasil dari perenungan! Mau mencoba? Sekedar merenung atau menyendiri dalam kesunyian dan mulai membuka lembaran lalu yang telah kita kerjakan baik hitam dan putihnya, dan dipersilahkan untuk berhitung dan merenung tuk menggapai langkah ke depan.
Sakitnya kerang ketika terhempas dan merasakan terpaan pasir, begitu menyakitkan rasanya, setiap hari, minggu terus berlalu dan terus merasakan kesakitan.
Tapi beberapa saat kemudian ternyata karena kesabarannya kumpulan pasir yang telah melukai dirinya disatukan dan akhirnya, menjadi berlina yang berkilau dan indah dipandang mata. Bagaimana dengan kita? Adakah pelajaran yang bisa diambil dari kerang tersebut. Dan tentunya kita malu hanya dalam beberapa kali terpaan “cobaan” kita malah putus asa dan layu. Bagaimana kerang yang tiap hari, minggu dan akhirnya menghasilkan sesuatu yang mahal dan indah.!!
Begitupun dengan obat yang pahit yang kita telan ketika sakit, harus kita telan bagaimana pun pahitnya, karena Insya Allah (atas Ijin Allah SWT) setelahnya kita akan merasakan kesehatan dibadan kita dan menghilangkan sakit yang kita derita.
Akhirnya, setelah mengenang berbagai tulisan tentang belajar dari alam. Saya coba merenung dan benar juga, hingga terpikir dihati “sebenarnya tujuan kita membuat blog itu untuk apa?” apakah baru sekali merasakan obat,terpaan pasir seperti kerang, dan layu seperti mati pada pohon plamboyan kita akan jatuh dan berduka? Padahal kerang yang lebih kecil dari kita dan tidak banyak bergerak serta menghindar seperti kita, malah lebih menghasilkan dibanding kita.?!
Alhamdulillah, hati ini bangkit lagi dan tersenyum
Selamat datang kembali blog ku tercinta....
Yuuuk kita merangkai kata kata untuk saling meninggatkan kealfaan hati.
Itulah yang pohon Pisang ajarkan........
Attaqy
Sebulan telah berlalu, bentuk blog nya masih belum banyak pergerakan, untuk membuat read more pada hasil postingan saja perlu waktu yang panjang-maklum belum mengerti apa itu edit html dan gaget dan lain lain.
Setelah membuka berbagai informasi tentang membuat blog akhirnya “memunculkan Read More” berhasil dengan gemilang” Alhamdulillah, terimaksih teman teman blogger yang sudi berbagi dan tidak saya sebutkan satu persatu, karena begitu banyaknya blogg yang saya buka.
Dan selanjutnya menampilkan list postingan yang bias berjalan, merubah background blogg dan akhirnya menampilkan julmah visitor pada blog kita.
Disini ada perasaan bangga dan senang. Seminggu berlalu, dua minggu, tigga minggu, kok jumlah visitor tidak banyak, malah lebih banyak editan posting yang membuat jumlah visitor bertambah he h eh
Ada rasa rendah diri juga ketika melihat perbandingan dengan yang lain, blog saya baru 43 visitor sedang yang lain sudah Ribuan bahakan ada yang lebih. Dan mulai tergambar bayangan rasa malas yang mulai memanggil manggil.
Akhirnya coba merenung sejenak, seperti pohon plamboyan.
Pon plamboyan tampak seperti mati bagi orang yang melihat pada saat pergantian musin, daunya berguguran, kering, hanya cabang. Tapi sebenarnya pohon tersebut sedang “merenung”, tampak dari luar memang seperti mati, kulitnya rusak. Tapi senarnya didalam sedang terjadi psoses pembentukan diri yang lebih baik hasil dari perenungannya.
Dan ketika tiba saatnya sang pohon yang banyak memberikan pelajaran tersebut, memunculkan bunga pertamanya dan selanjutnya dan selanjut. Dan…!! Warnanya yang sebelumnya hijau, kini setelah bangun dari perenungan telah berganti dengan aneka warna yang indah dipandang mata. Itulah hasil dari perenungan! Mau mencoba? Sekedar merenung atau menyendiri dalam kesunyian dan mulai membuka lembaran lalu yang telah kita kerjakan baik hitam dan putihnya, dan dipersilahkan untuk berhitung dan merenung tuk menggapai langkah ke depan.
Sakitnya kerang ketika terhempas dan merasakan terpaan pasir, begitu menyakitkan rasanya, setiap hari, minggu terus berlalu dan terus merasakan kesakitan.
Tapi beberapa saat kemudian ternyata karena kesabarannya kumpulan pasir yang telah melukai dirinya disatukan dan akhirnya, menjadi berlina yang berkilau dan indah dipandang mata. Bagaimana dengan kita? Adakah pelajaran yang bisa diambil dari kerang tersebut. Dan tentunya kita malu hanya dalam beberapa kali terpaan “cobaan” kita malah putus asa dan layu. Bagaimana kerang yang tiap hari, minggu dan akhirnya menghasilkan sesuatu yang mahal dan indah.!!
Begitupun dengan obat yang pahit yang kita telan ketika sakit, harus kita telan bagaimana pun pahitnya, karena Insya Allah (atas Ijin Allah SWT) setelahnya kita akan merasakan kesehatan dibadan kita dan menghilangkan sakit yang kita derita.
Akhirnya, setelah mengenang berbagai tulisan tentang belajar dari alam. Saya coba merenung dan benar juga, hingga terpikir dihati “sebenarnya tujuan kita membuat blog itu untuk apa?” apakah baru sekali merasakan obat,terpaan pasir seperti kerang, dan layu seperti mati pada pohon plamboyan kita akan jatuh dan berduka? Padahal kerang yang lebih kecil dari kita dan tidak banyak bergerak serta menghindar seperti kita, malah lebih menghasilkan dibanding kita.?!
Alhamdulillah, hati ini bangkit lagi dan tersenyum
Selamat datang kembali blog ku tercinta....
Yuuuk kita merangkai kata kata untuk saling meninggatkan kealfaan hati.
Itulah yang pohon Pisang ajarkan........
Attaqy
0 komentar:
Posting Komentar