Tak sadar kita sering meninggalkan waktu
Pagi bergulir dengan lantunan malam yang mulai menyapa
Hingga sang mentari kembali membuka mata kita untuk berkreasi kembali
Duhai sang Waktu engkau begitu manja sehingga kita begitu tak peduli dengan mu
Bagaimana tidak?!
Sang rutinitas digelap buta sudah mengurung kita
Dengan wajah sombongnya begitu tak peduli dengan sekitar
Begitupun dengan teguran anak anak yang sedang terlelap
Hingga untuk tersenyumpun kelu rasanya bibir ini.
Setahun, dua tahun, lima tahun, sepuluh tahun
Tak terasa kita sudah sekian lama bercengkerama dengannya
Layaknya putri yang cantik, engkau begitu dewasa kini
Begitu mempesona dipandang mata
Tapi ketika kita terbangun dari sadar kecil kita
Ternyata kita masih terpuruk dalam lentera yang sebentar lagi mati
Mati meninggalkan umur kita yang makin menyusut
Mati meninggal kenangan manis kita waktu lalu
Mati meninggalkan rutinitas yang begitu sombong berkacak pinggang ketika muda
Mati
Dan mati......
Sebenarnya wangi bunga mana yang khan kita petik nanti ketika kita pergi?
Bertaburan wangi dan manisnya perjalanan nanti yang kita harap
Tapi kenapa kumpulan bunga itu tak kita taburi dengan senyum kita
Tak kita basuh dengan ladang amal kita
Ketika mereka telah layu dan mengiringi kita dengan bau busuknya.
Ketika mereka telah merusak jasad kita
Ketika mereka telah menghujamkan palu yang merekmukkan kita
Ketika mereka telah meluluh lantakkan jasad dan ruh kita.
Apakah kita khan dapat mengembalikan ke masa lalu lagi,
Dan berbuat sebaik baiknya hati?!
Mungkinkan kita bisa mengulang waktu...?
Pohon plamboyan membumikan diri dan terlihat seperti mati
Tapi setelah masa perenungannya,
Indahnya begitu mempesonakan hati yang melihatnya.
Warna warninya begitu mengharu biru...
Tidakkah kita malu belajar dari pohon plamboyan itu….?
Merenung sejenak untuk langkah kaki berikut.
Yang khan menjadi harum dan indah dipandang tidak hanya oleh diri tapi lingkungan khan terpana oleh senyumnya yang penuh kemenangan ....
Jakarta, ditepian 30 maret 10, disenja hari yang merona
0 komentar:
Posting Komentar