Ehm, judul diatas (gajiku kok kurang terus)tersirat sebuah protes diri yang berkepanjangan atau memang kebutuhan yang meningkat terus melebihi penghasilan?
”Gaji diotak atik kesana kemari tetap saja mentok, dan tanpa kendali, apalagi kalau tanggal tua he he he.” Komentar si ”Z”
”Kerja sudah puluhan tahun, tapi kok
tidak ada hasilnya yah, untuk mikir beli rumah sudah tinggal kenangan saja, habis cuma buat bayar hutang” keluh kesah seorang pekerja pabrik di bekasi.
Sebait awal cerita nyata penuh khayalan:
Dulu ketika pengantin baru, Suami dan istri bekerja. Sang suami pulang malem terus alias lembur untuk dapat membayar DP rumah. Tapi apa disangka sudah 5 tahun, nominal DP tersebut tidak terealisasi, malah harganya makin melambung. Kenapa bisa begitu...? ternyata yang namanya pengantin baru dan maunya baru terus, sering dan sukanya jajan diluar, janjian kalau pas pulang kerja, dan kalau janjian senengnya di Mall. Dan gantian traktir....he he masa terindah buat mereka berdua.
Singkat cerita 5 tahun berlalu, DP rumah belum ada penampakan dan ternyata istri harus istirahat karena terganggu kehamilannya. Duuuh... tambah jauh deh itu yang namanya DP Rumah.
4 bulan berjalan, masih ngontrak dan masih naik angkot kalo kerja, dengan hanya suami yang kerja, kok hidup jalan terus dan sepertinya cukup aja...., memang sih ada tambal sana tambal sini, pinjam sana pinjam sini. Tapi kok nggak beda jauh dengan sekarang, sama sama gak bisa nabung buat DP Rumah! He he he
Bulan ke 8 dimana istri sedang hamil muda dan tiba tiba sang pemilik rumah mau pakai rumah kontrakan tersebut, padahal bayar kontrakannya termasuk murah dan tanahnya luas, tapi kini hanya kenangan....
Tapi sang suami termasuk tipe yang kuat hatinya didepan sang istri, jadi tidak terlalu ada kekeluan diwajahnya yang hitam manis itu. Penyabar kata orang orang...
Bagaimana ibadahnya..sholatnya biasa saja, infaqnya juga..zakat nya juga, terus yang berbeda apanya....ternyata sang suami senang bergaul alias silaturahim dengan sekitar dan teman teman...dan senang kegiatan sosial kecil kecilan. Dan suka melakukan sholat Dhuha yang Cuma dua rakaat dipagi hari.
Apakah itu kunci Hidup untuk menjadi Nyaman tentram dan yang dicita citakan oleh kita?
Menjelang istri Hamil 7 bulan, ternyata ada cairan Jamsostek...Alhamdulillah cukup untuk DP Rumah...walaupun kecil Insya Allah lebih nyaman dan nggak di ”Usir” sama pemilik kontrakan he he he.(Kata orang orang ini adalah Rizki si anak buat memiliki rumah.)
Terus untuk Angsuran Bulanannya gimana? Solusi sementara Banyakin lemburan, eh beberapa waktu kemudian, lembur dihilangkan....ehm, Pelajaran kecil lagi mulai terkuak, dan apakah itu kunci untuk membuka salah satu pintu kebahagian dunia.? Ataukah kunci untuk menyelesaikan masalah yang lalu?. Apakah kata orang orang ini ujian buat si anak (waktu dapat DP rumah, orang bilangnya itu Rizki anak, terus kalau lemburnya dihapus...?)
Sabarrrrr.....
Eh, sudah begitu karena suami ikut sebagai Pengurus Serikat Pekerja tiba tiba perusahaan menyerahkan ”surat Sakti” yang isinya diistirahatkan atau Keluar. Alahmdulillahnya surat itu datengnya setelah makan siang he he he, jadi agak kuat menahan gemuruh di hati.
Singkat cerita, Suami lebih pilih keluar karena kalau ”Istirahat” endingnya malah rugi semua.
Keluarlah pesangon.....Alhamdulillah sebagian untuk nutup Rumah (Alhamdulillah ya Rabb, Engkau mudahkan kami untuk mendapatkan rumah ini, dari jalan yang tak disangka.), dan sebagai untuk operasi sesar istri...
Terus kelanjutan hidup nantinya bagaimana?
Bait ke dua.....
Itulah Indahnya Matematika Allah, tiada yang khan dapat menghitung dengan kalkulasi manusia secanggih apapun alat tersebut.
Diperkirakan tidak bisa DP Rumah, malah sekarang punya Rumah. Itu khan tidak bisa dihitung dengan kalkulasi manusia.!
Dan tiba tiba ada penawaran kerja dari teman, yang sebelumnya diacuhkan karena sedang berusaha menjadi supplier kecil kecilan dan uang saku cukup untuk makan tiga bulan kedepan saja.
Itulah rahasia Allah, tiada kita khan dapat menghitung dan membaca apa yang khan terjadi esok....
Yakin khan Janji-Nya bagi orang orang yang berupaya keras menjadi orang ber Iman dan ber Taqwa...
Yakin bahwa Silaturahmi adalah salah satu kunci pembuka Rizki.
”seorang teman kini menjadi direktur, karena rajin silaturahmi dan komunikasi...padahal sebelumnya pernah dikeluarkan diperusahaan dan ada peluang kerja 1% dari seorang teman, sekali lagi itu hanya 1% bagi manusia, tapi bagi Allah yang begitu cintanya kepada Hamba yang rajin Silaturahmi amat berbeda.”
Cerita kecil diatas,Sudah cukupkah membasuh luka atas gaji yang selalu kurang?
Bait ke tiga
Ketakutan kita akan kebutuhan hidup kedepan....(judul awal: Hidup dan Sariawan)
Nyamuk binatang kecil yang sukanya menghisap darah, kasihan sekali yang namanyan nyamuk, karena untuk mengisi perut kecilnya saja harus menerjang berbagai mara bahaya, ada yang namanya semprotan nyamuk, raket nyamuk, dan tamparan kita semua yang tidak suka digigit nyamuk.
Coba renungkan, lebih malang siapa, nyamuk atau manusia yang pusing dengan gaji dan kebutuhan yang meningkat terus dan terus meningkat?
Tidak hanya semprotan saja yang ditakuti nyamuk, cicak yang tidak bisa terbangpun menjadi musuh berat sang nyamuk!
Dan cicak ......duuuh kasihan juga mereka, tidak bisa terbang tapi untuk mengisi perutnya harus bekerja keras menangkap nyamuk yang pintar terbang...., penantian yang tak terpikirkan oleh manusia...dan kesabaran yang super tentunya!
Coba banyangkan jika kita bertukar tempat menjadi nyamuk atau cicak, bagaimana rasanya?
Sekarang masih kesel dengan masalah gaji?, padahal Rizki Allah datang dari banyak pintu yang tidak kita sangka sangka, jadi tidak Cuma dari gaji saja, bisa jadi itu kucuran kecil rizki Allah dan masih banyak kucuran kucuran lain yang belum terbuka, yang pasti kitalah yang harus berusaha untuk membuka kucuran Rizki yang lain...bagaimana caranya?
AA Gym pernah cerita bagaimana beliau berjualan VCD di Depan Kampus hanya untuk membelikan sekilo buah buahan, ternyata sampe sore dagangannya tidak laku, eh ketika sampai dirumah ternyata istri tercinta telah diberikan oleh oleh buah2an lebih dari sekilo!, Subhanalloh...iya khan tak disangka rizki datang lewat orang lain. Padahal kita sudah bersusah payah, ternyata kucuran rizki bukan dari jualan tapi dari oleh2 tetangga.
Dan adalalagi cerita tentang turis asing yang datang ke Indonesia, ketika melihat seorang nelayan dia merasa iba dengan kehidupannya, hingga sang Profesor Doktor ahli ekonomi itu memberi nasehat agar hidup sukses. Sang nelayan diminta sewa perahu biar pendapatnya berlebih dan ditabung, jika sudah banyak dibelikan perahu dan disewakan, hingga ditawarkan buat Pabrik untuk mengolah ikan. Hingga uang menjadi berlimpah...
Satu pertanyaan sederhana dari sang nelayan ”nanti uangnya untuk Apa?”
Sang Profesor Doktor terkejut, akhirnya dia bilang untuk jalan jalan seperti dia, sore sore menikmati pemandangan dengan keluarga sambil makan ditepi pantai, malamnya berkumpul dengan keluarga dan tetangga untuk makan bersama sambil bakar ikan, paginya mengantar anak kesekolah...”Cuma itu tanya sang petani?”, ”jadi bekerja selama itu hanya untuk hal seperti itu?” tanya lagi sang petani ”Iya”
”Pak Turis yang budiman, kalo tujuan akhirnya hanya untuk itu,keseharian saya sudah seperti itu, saya sangat bahagia dengan kehidupan sekarang, yang ternyata dicita citakan oleh Pak turis dan Bos lainnya...”. Pak turis hanya terbengong saja, terpana dengan kata kata sang petani dan benar juga, bahwa kehidupan sang petani memang sudah seperti itu, ”sukses” dan ”bahagia”, jadi nilai rupiah yang dikumpulkan dengan kerja keras sang Profesor Doktor, intinya adalah untuk mendapatkan kebahagian diri dan keluarga serta ”sukses” berdasarkan pandangan beliau. Jadi apakah berbeda dengann ”sukses” nya sang petani?
Mungkin secara materi kita sudah dinyatakan cukup, karena do’a, ibadah dan usaha kita juga sebatas cukup. Tetapi ada kompensasi yang lain yang tak terhitung nilainya, yakni kesehatan kita dan keluarga yang biayanya amat besar sekarang ini, dan Nikmat sehat itu yang kadang kita lupakan, kebahagian bersama keluarga itu yang mungkin juga kita abaikan, padahal banyak para pengusaha yang meninggalkan anak demi karir tapi ternyata karir didapat dan anak malah terlunta dan tak merasakan kebahagian seperti anak petani.
Jadi yang mau kita kejar itu gaji besar atau kebahagian dan kesuksesan, yang tenyata sudah kita terima dan rasakan tapi kita abaikan karena sibuk memikirkan gaji terus...?
Itulah kita, yang selalu memikirkan duniawi dan acuh dengan rizki yang sudah diterima, karena masih minta rizki lebih dan lebih lagi, tanpa ada keseimbangan antara dunia dan syurga tentunya yang kita idam idamkan sebernarnya?!
Kasihan kita, sudah miskin, gaji kecil, anak sakit sakitan, stres, sariawan dan sudah begitu kita meninggalkan dan melalaikan tujuan hidup yang sebenarnya yakni akhirat yang amat panjang masa dan waktunya. Amat merugi sekali bagi kita sudah miskin di akhirat nanti disiksa karena melalaikan kewajiban kita untuk beribadah.
Penulis mohon ma’af jika ada kata yang kurang berkenan, Yuuk sama sama kita berbuka diri untuk merenungi ayat Al-Qur’an dan Hadist dibawah ini, yg Insya Allah khan dimudahkan hati kita untuk ”memahami” dan mencoba menerapkan bersama. Jujur tantangan hidup ini amat berat, jika tak ada panduan yang jelas, bisa jadi akan terpelanting dan mati dalam kerugian yang nyata.
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberi-nya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (Ath-Thalaq: 2-3).
“Dari Abu Ayub Al Anshari, beliau berkata, seorang berkata,”Wahai Rasulullah, beritahulah saya satu amalan yang dapat memasukkan saya ke dalam syurga.” Beliau Shallallahu’alaihi Wasallam menjawab,“Menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya, menegakkan shalat, menunaikan zakat dan bersilaturahmi.” (Diriwayatkan oleh Jama’ah).
Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abu Hurairah , dari Nabi beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah berfirman, ‘wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)’.”
Nabi bersabda:“Sekiranya kalian bertawakkal kepada Allah dengan se-benar-benar tawakkal, niscaya Allah memberimu rizki sebagaimana yang diberikanNya kepada burung-burung berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.”
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan ke-miskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah: 268).
Taqwa hakikatnya adalah menjaga diri dari yang menyebabkan dosa atau mentaati perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya atau menjaga diri dari sesuatu yang menyebabkan siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya.
Tawakkal. Yaitu menampakkan kelamahan hamba serta bersandar sepenuhnya kepada Allah semata.
Burung kecil dengan ibadahnya, cicak kecil dengan ibadahnya dan nyamuk kecil dengan ibadahnya akhirnya terpenuhi kebutuhannya, tapi kita manusia yang ”lebih besar”...apakah dengan ibadahnya juga...?! atau dengan ketakutan yang dibuat setan sehingga kita mejadi kikir?!! Dan cinta dunia hingga kita Mati?!
Pilihan Baik dan buruk ditangan kita, begitu juga syurga dan neraka telah tersedia, tinggal kita yang Pilih sendiri….
Selamat memilih .....,untuk sukses dalam bekerja dan karir terus menerus hingga lupa waktu dan usia, atau menjadi burung kecil yang ”sukses” dalam berusaha dan imbang dalam beribadah, sehingga dipenuhi Kebutuhan Batin dan Dunianya..
Sebait awal cerita nyata penuh khayalan:
Dulu ketika pengantin baru, Suami dan istri bekerja. Sang suami pulang malem terus alias lembur untuk dapat membayar DP rumah. Tapi apa disangka sudah 5 tahun, nominal DP tersebut tidak terealisasi, malah harganya makin melambung. Kenapa bisa begitu...? ternyata yang namanya pengantin baru dan maunya baru terus, sering dan sukanya jajan diluar, janjian kalau pas pulang kerja, dan kalau janjian senengnya di Mall. Dan gantian traktir....he he masa terindah buat mereka berdua.
Singkat cerita 5 tahun berlalu, DP rumah belum ada penampakan dan ternyata istri harus istirahat karena terganggu kehamilannya. Duuuh... tambah jauh deh itu yang namanya DP Rumah.
4 bulan berjalan, masih ngontrak dan masih naik angkot kalo kerja, dengan hanya suami yang kerja, kok hidup jalan terus dan sepertinya cukup aja...., memang sih ada tambal sana tambal sini, pinjam sana pinjam sini. Tapi kok nggak beda jauh dengan sekarang, sama sama gak bisa nabung buat DP Rumah! He he he
Bulan ke 8 dimana istri sedang hamil muda dan tiba tiba sang pemilik rumah mau pakai rumah kontrakan tersebut, padahal bayar kontrakannya termasuk murah dan tanahnya luas, tapi kini hanya kenangan....
Tapi sang suami termasuk tipe yang kuat hatinya didepan sang istri, jadi tidak terlalu ada kekeluan diwajahnya yang hitam manis itu. Penyabar kata orang orang...
Bagaimana ibadahnya..sholatnya biasa saja, infaqnya juga..zakat nya juga, terus yang berbeda apanya....ternyata sang suami senang bergaul alias silaturahim dengan sekitar dan teman teman...dan senang kegiatan sosial kecil kecilan. Dan suka melakukan sholat Dhuha yang Cuma dua rakaat dipagi hari.
Apakah itu kunci Hidup untuk menjadi Nyaman tentram dan yang dicita citakan oleh kita?
Menjelang istri Hamil 7 bulan, ternyata ada cairan Jamsostek...Alhamdulillah cukup untuk DP Rumah...walaupun kecil Insya Allah lebih nyaman dan nggak di ”Usir” sama pemilik kontrakan he he he.(Kata orang orang ini adalah Rizki si anak buat memiliki rumah.)
Terus untuk Angsuran Bulanannya gimana? Solusi sementara Banyakin lemburan, eh beberapa waktu kemudian, lembur dihilangkan....ehm, Pelajaran kecil lagi mulai terkuak, dan apakah itu kunci untuk membuka salah satu pintu kebahagian dunia.? Ataukah kunci untuk menyelesaikan masalah yang lalu?. Apakah kata orang orang ini ujian buat si anak (waktu dapat DP rumah, orang bilangnya itu Rizki anak, terus kalau lemburnya dihapus...?)
Sabarrrrr.....
Eh, sudah begitu karena suami ikut sebagai Pengurus Serikat Pekerja tiba tiba perusahaan menyerahkan ”surat Sakti” yang isinya diistirahatkan atau Keluar. Alahmdulillahnya surat itu datengnya setelah makan siang he he he, jadi agak kuat menahan gemuruh di hati.
Singkat cerita, Suami lebih pilih keluar karena kalau ”Istirahat” endingnya malah rugi semua.
Keluarlah pesangon.....Alhamdulillah sebagian untuk nutup Rumah (Alhamdulillah ya Rabb, Engkau mudahkan kami untuk mendapatkan rumah ini, dari jalan yang tak disangka.), dan sebagai untuk operasi sesar istri...
Terus kelanjutan hidup nantinya bagaimana?
Bait ke dua.....
Itulah Indahnya Matematika Allah, tiada yang khan dapat menghitung dengan kalkulasi manusia secanggih apapun alat tersebut.
Diperkirakan tidak bisa DP Rumah, malah sekarang punya Rumah. Itu khan tidak bisa dihitung dengan kalkulasi manusia.!
Dan tiba tiba ada penawaran kerja dari teman, yang sebelumnya diacuhkan karena sedang berusaha menjadi supplier kecil kecilan dan uang saku cukup untuk makan tiga bulan kedepan saja.
Itulah rahasia Allah, tiada kita khan dapat menghitung dan membaca apa yang khan terjadi esok....
Yakin khan Janji-Nya bagi orang orang yang berupaya keras menjadi orang ber Iman dan ber Taqwa...
Yakin bahwa Silaturahmi adalah salah satu kunci pembuka Rizki.
”seorang teman kini menjadi direktur, karena rajin silaturahmi dan komunikasi...padahal sebelumnya pernah dikeluarkan diperusahaan dan ada peluang kerja 1% dari seorang teman, sekali lagi itu hanya 1% bagi manusia, tapi bagi Allah yang begitu cintanya kepada Hamba yang rajin Silaturahmi amat berbeda.”
Cerita kecil diatas,Sudah cukupkah membasuh luka atas gaji yang selalu kurang?
Bait ke tiga
Ketakutan kita akan kebutuhan hidup kedepan....(judul awal: Hidup dan Sariawan)
Nyamuk binatang kecil yang sukanya menghisap darah, kasihan sekali yang namanyan nyamuk, karena untuk mengisi perut kecilnya saja harus menerjang berbagai mara bahaya, ada yang namanya semprotan nyamuk, raket nyamuk, dan tamparan kita semua yang tidak suka digigit nyamuk.
Coba renungkan, lebih malang siapa, nyamuk atau manusia yang pusing dengan gaji dan kebutuhan yang meningkat terus dan terus meningkat?
Tidak hanya semprotan saja yang ditakuti nyamuk, cicak yang tidak bisa terbangpun menjadi musuh berat sang nyamuk!
Dan cicak ......duuuh kasihan juga mereka, tidak bisa terbang tapi untuk mengisi perutnya harus bekerja keras menangkap nyamuk yang pintar terbang...., penantian yang tak terpikirkan oleh manusia...dan kesabaran yang super tentunya!
Coba banyangkan jika kita bertukar tempat menjadi nyamuk atau cicak, bagaimana rasanya?
Sekarang masih kesel dengan masalah gaji?, padahal Rizki Allah datang dari banyak pintu yang tidak kita sangka sangka, jadi tidak Cuma dari gaji saja, bisa jadi itu kucuran kecil rizki Allah dan masih banyak kucuran kucuran lain yang belum terbuka, yang pasti kitalah yang harus berusaha untuk membuka kucuran Rizki yang lain...bagaimana caranya?
AA Gym pernah cerita bagaimana beliau berjualan VCD di Depan Kampus hanya untuk membelikan sekilo buah buahan, ternyata sampe sore dagangannya tidak laku, eh ketika sampai dirumah ternyata istri tercinta telah diberikan oleh oleh buah2an lebih dari sekilo!, Subhanalloh...iya khan tak disangka rizki datang lewat orang lain. Padahal kita sudah bersusah payah, ternyata kucuran rizki bukan dari jualan tapi dari oleh2 tetangga.
Dan adalalagi cerita tentang turis asing yang datang ke Indonesia, ketika melihat seorang nelayan dia merasa iba dengan kehidupannya, hingga sang Profesor Doktor ahli ekonomi itu memberi nasehat agar hidup sukses. Sang nelayan diminta sewa perahu biar pendapatnya berlebih dan ditabung, jika sudah banyak dibelikan perahu dan disewakan, hingga ditawarkan buat Pabrik untuk mengolah ikan. Hingga uang menjadi berlimpah...
Satu pertanyaan sederhana dari sang nelayan ”nanti uangnya untuk Apa?”
Sang Profesor Doktor terkejut, akhirnya dia bilang untuk jalan jalan seperti dia, sore sore menikmati pemandangan dengan keluarga sambil makan ditepi pantai, malamnya berkumpul dengan keluarga dan tetangga untuk makan bersama sambil bakar ikan, paginya mengantar anak kesekolah...”Cuma itu tanya sang petani?”, ”jadi bekerja selama itu hanya untuk hal seperti itu?” tanya lagi sang petani ”Iya”
”Pak Turis yang budiman, kalo tujuan akhirnya hanya untuk itu,keseharian saya sudah seperti itu, saya sangat bahagia dengan kehidupan sekarang, yang ternyata dicita citakan oleh Pak turis dan Bos lainnya...”. Pak turis hanya terbengong saja, terpana dengan kata kata sang petani dan benar juga, bahwa kehidupan sang petani memang sudah seperti itu, ”sukses” dan ”bahagia”, jadi nilai rupiah yang dikumpulkan dengan kerja keras sang Profesor Doktor, intinya adalah untuk mendapatkan kebahagian diri dan keluarga serta ”sukses” berdasarkan pandangan beliau. Jadi apakah berbeda dengann ”sukses” nya sang petani?
Mungkin secara materi kita sudah dinyatakan cukup, karena do’a, ibadah dan usaha kita juga sebatas cukup. Tetapi ada kompensasi yang lain yang tak terhitung nilainya, yakni kesehatan kita dan keluarga yang biayanya amat besar sekarang ini, dan Nikmat sehat itu yang kadang kita lupakan, kebahagian bersama keluarga itu yang mungkin juga kita abaikan, padahal banyak para pengusaha yang meninggalkan anak demi karir tapi ternyata karir didapat dan anak malah terlunta dan tak merasakan kebahagian seperti anak petani.
Jadi yang mau kita kejar itu gaji besar atau kebahagian dan kesuksesan, yang tenyata sudah kita terima dan rasakan tapi kita abaikan karena sibuk memikirkan gaji terus...?
Itulah kita, yang selalu memikirkan duniawi dan acuh dengan rizki yang sudah diterima, karena masih minta rizki lebih dan lebih lagi, tanpa ada keseimbangan antara dunia dan syurga tentunya yang kita idam idamkan sebernarnya?!
Kasihan kita, sudah miskin, gaji kecil, anak sakit sakitan, stres, sariawan dan sudah begitu kita meninggalkan dan melalaikan tujuan hidup yang sebenarnya yakni akhirat yang amat panjang masa dan waktunya. Amat merugi sekali bagi kita sudah miskin di akhirat nanti disiksa karena melalaikan kewajiban kita untuk beribadah.
Penulis mohon ma’af jika ada kata yang kurang berkenan, Yuuk sama sama kita berbuka diri untuk merenungi ayat Al-Qur’an dan Hadist dibawah ini, yg Insya Allah khan dimudahkan hati kita untuk ”memahami” dan mencoba menerapkan bersama. Jujur tantangan hidup ini amat berat, jika tak ada panduan yang jelas, bisa jadi akan terpelanting dan mati dalam kerugian yang nyata.
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberi-nya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (Ath-Thalaq: 2-3).
“Dari Abu Ayub Al Anshari, beliau berkata, seorang berkata,”Wahai Rasulullah, beritahulah saya satu amalan yang dapat memasukkan saya ke dalam syurga.” Beliau Shallallahu’alaihi Wasallam menjawab,“Menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya, menegakkan shalat, menunaikan zakat dan bersilaturahmi.” (Diriwayatkan oleh Jama’ah).
Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abu Hurairah , dari Nabi beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah berfirman, ‘wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)’.”
Nabi bersabda:“Sekiranya kalian bertawakkal kepada Allah dengan se-benar-benar tawakkal, niscaya Allah memberimu rizki sebagaimana yang diberikanNya kepada burung-burung berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.”
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan ke-miskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah: 268).
Taqwa hakikatnya adalah menjaga diri dari yang menyebabkan dosa atau mentaati perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya atau menjaga diri dari sesuatu yang menyebabkan siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya.
Tawakkal. Yaitu menampakkan kelamahan hamba serta bersandar sepenuhnya kepada Allah semata.
Burung kecil dengan ibadahnya, cicak kecil dengan ibadahnya dan nyamuk kecil dengan ibadahnya akhirnya terpenuhi kebutuhannya, tapi kita manusia yang ”lebih besar”...apakah dengan ibadahnya juga...?! atau dengan ketakutan yang dibuat setan sehingga kita mejadi kikir?!! Dan cinta dunia hingga kita Mati?!
Pilihan Baik dan buruk ditangan kita, begitu juga syurga dan neraka telah tersedia, tinggal kita yang Pilih sendiri….
Selamat memilih .....,untuk sukses dalam bekerja dan karir terus menerus hingga lupa waktu dan usia, atau menjadi burung kecil yang ”sukses” dalam berusaha dan imbang dalam beribadah, sehingga dipenuhi Kebutuhan Batin dan Dunianya..
0 komentar:
Posting Komentar